Selasa, 28 Oktober 2014

Rasm Al-Quran

Rasm Al Qur’an

A.    Pengertian Rasm Al Qur’an
Peninggalan (bekas) dan semakna dengan goresan, tulisan kepingan garis, dan tato dan kemudian secara umum dikenal dengan goresan (tulisan) pada mushaf
Rasm dibagi ke dalam tiga macam :
1.      Rasm imla’i yaitu pola tulisan atau penulisan yang digunakan sesuai ketentuan bahasa
2.      Rasm ‘arudli yaitu pola goresan atau tulisan yang digunakan untuk menulis sya’ir dan semisalnya yang umumnya sesuai dengan bunyi yang diucapkan
3.      Rasm Al Qur’an yaitu pola goresan atau penulisan yang digunakan untuk menulis ayat-ayat Al Qur’an
B.     Perbedaan ulama tentanf rasm Al Qur’an
1.      Dengan tidak ada perubahan pada setiap firmannya
2.      Rasm Al Quran tidak bersifat tauqifi tetapi merupakan kesepakatan cara penulisan yang disetujui Usman di sepakati para sahabat, diterima umat tetapi wajib diikuti dan ditaati oleh siapa saja yang menulis Al Qur’an
3.      Rasm Al Qur’an tidak bersifat taufiqi dan tidak ada halangan untuk menyalahi tatkala suatu generasi sepakat untuk menggunakan cara tertentu yang berlainan dengan rasm Alqur’an (Utsmani).
C.     Kaidah-kaidah Rasm Al Qur’an
1.      Adanya penambahan huruf
2.      Adanya pengurangan atau peniadaan huruf
3.      Adanya penggantian huruf
4.      Adanya penggabungan kata
5.      Adanya pemisahan kata
6.      Adanya penulisan hamzah
7.      Penulisan kata yang bisa di baca dengan dua bacaan
D.    Peranan Rasm Al Qur’an dalam memahami Al Qur’an
1.      Penulisan kata yang tidak seperti biasanya, umumnya terjadi pada kata-kata khusus yang mendiskusikan sesuatu yang khusus pula
2.      Penulisan kata yang tidak seperti biasanya yang berarti kaharusan mengikuti rasm karena dalam penulisan tersebut terdapat rahasia qira’at yang berbeda yang tertampung dalam satu kata.



Contoh:
1.      Adanya Penambahan huruf
ð  Penambahan wau pada Huud ayat 11
إِلا الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ
ð  Penambahan Ya, pada Al-Kahfi ayat 23
وَلا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا
2.      Adanya Pengurangan atau peniadaan huruf
Al-Isra Ayat 11
وَيَدْعُ الإنْسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءَهُ بِالْخَيْرِ وَكَانَ الإنْسَانُ عَجُولا
  Pengurangan wau dan alif  pada kata وَيَدْعُ  pada ayat tersebut kaidah penulisan mestinya   وَيَدْعو
Al-Baqarah ayat 21
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
3.      Adanya penggantian Huruf
حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

Huruf alif dengan huruf wau,  الصلوة kata pada ayat tersebut الصَّلاةَ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar