Contoh :
1. Penyebab Perbedaan Qira’at Nabi, Nabi
pernah membaca surat As-Sajdah ayat 17 sebagai berikut:
فَلا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ
مِنْ قُرَّتِ أَعْيُنٍ
Qira’at versi Mushaf Ustmani
فَلا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ
مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ
Artinya: Tak seorangpun mengetahui berbagai ni'mat yang menanti, yang indah
dipandang (As-Sajdah
17)
2. Qira’at Ahad, riwayat yang dikeluarkan
Al-Hakim melalui ‘Ashim Al-Jahdiri, dari Abu Bakhrah yang menyebutkan bahwa
Nabi SAW. membaca ayat:
مُتَّكِئِينَ عَلَى رَفْرَفٍ خُضْرٍ وَعَبَاقَرِيَّ
حِسَانٍ
Qira’ah versi Mushaf Ustmani yaitu:
مُتَّكِئِينَ عَلَى رَفْرَفٍ خُضْرٍ
وَعَبْقَرِيٍّ حِسَانٍ
Artinya: Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan
permadani-permadani yang indah. ( Ar-Rahman ayat 76)
Dari Abu Hurairah, Al-Hakim mengeluarkan
riwayat bahwa Nabi membaca ayat:
لَقَدْ جَاءَكُمُ رَسُولٌ مِنْ أَنْفَسِكُمْ
Huruf fa di baca fathat (anfasikum).
Qira’ah versi Mushaf Ustmani yaitu:
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ
أَنْفُسِكُمْ
Artinya: Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang
rasul dari kaummu sendiri. (At-Taubah ayat 128).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar