Munasabah Al Qur’an
... علم منه تعر ف علل الترتيب في القرٓان الكريم
“….ilmu yang dengannya dapat diketahui alasan-alasan berurutannya
bagian-bagian Al Qur’an”
Dari pengertian diatas dapat dipahami, bahwa munasabah
bebicara tentang bebagai keterkaitan yang ada dalam Al Qur’an. Dari pengertian
tesebut bahwa keterkaitan yang dapat ditelusuri bersifat umum dan tidak
dibatasi dari satu hingga dua aspek. Berarti termasuk dari antara kajian
munasabah, keterkaitan antara nama surat
dengan kandungan surat, kata dengan padanannya kata dengan kebalikannya kata
dengan berikutnya dan lain-lainnya.
Munasabah Al Qur’an anatara kronologisnya turunnya dan
urutan-urutan dalam Al Quran
Ada keterkaitan yang erat anatara asbab al nuzul
dengan munasabag Al Qur’an. Maka memunasabahkan apa yang ada dalam Al Qur’an
berdasarkan kronologis turunnya. Sehingga munasabah bisa berarti dua pertama
keterkaitan dalam Al Qur’an berdasarkan kronologis turunnya, dan kedua
keterkaitan dalam Al Qur’an berdasarkan urutan-urutan dalam Mushaf.
Pembagaian munasabah
Munasabah dibagi menjadi tiga macam
1. Munasabah dalam satu ayat
2. Munasabah dalam satu surat
3. Munasabah antara surat
Peranan Munasabah
Munasabah memandang Al-Qur’an sebagai satu kesatuan. Bahkan bisa
dikatakan sebagai tafsir terbaik, ketika menafsirkan ayat Al-Qur’an dengan
ayatnya yang lain. Karena memandang Al-Qur’an sebai satu kesatuan, maka
munasabah memiliki peran yang sangat besar dalam memahami Al-Qur’an.
Contoh:
1. Munasabah Antara penutup surat dengan awal
surat berikutnya
Al-Waqi’ah ayat 56 bermunasabah dengan awal
surat berikuAtnya yaitu Al-Hadid ayat 1.
فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيْمِ. {٦٥}
Artinya: “Maka bertasbihlah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahabesar.”
Al-Hadid ayat 1
سَبَّحَ لِلهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ
وَالاْءَرْضِۗ وَهُوَالْعَزِيْزُالْحَكَيْمُ ( ا )
Artinya: “Semua yang berada di langit
dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah).
Dan Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu”
Kemudian
permulaan surat Al-Baqarah disebutkan:
الٓمٓ . ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لاَ رَيْبَ؞ فِيْهِ
؞هُدًى لِلْمُتَّقِيْنَز(ا-۲)
Artinya: “Alif Lam Mim. Kitab
(Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya: petunjuk bagi mereka yang bertakwa”
Al-Fatihah ayat 7
صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ
غَيْرِ الْمغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ. (٧)
Artinya: “…
yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka;
bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat”
2. Munasabah antara satu kata dengan kata lain
dalam satu ayat.
Al-Hadid ayat 4
هُوَالَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ
اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِۘ يَعْلَمُ مَا يَلِخُ فِى الأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ
مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَآءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيْهَا ۖ وَهُوَ مَعَكُمْ
أَيْنَ مَا كُنْتُمْۘ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ.{٤}
Artinya: “Dialah yang menciptakan langit
dan bumi dalam enam masa. Kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia mengetahui
apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar darinya dan apa yang turun
dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu
berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”
Di
Antaara kata yaliju (masuk) dan kata yakhruju (keluar), serta kata yanzilu
(turun) dan kata ya’ruju (naik) terdapat kolerasi beretentangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar