Selasa, 28 Oktober 2014

Kemu'jizatan Al-Quran

Kemu’jizatan Al-Qur’an
A.    Pengertian  Mu’jizat
Dalam al-Shabuni (2003:99), sebagian ulama memahami mu’jizat dengan, “… adalah sesuatu di luar biasa kebiasaan dan keluar batasan-batasan umum yang sudah diketahui. Diciptakan oleh Allah swt yang dimaksudkan untuk seseorang yang diangkat menjadi nabi dalam rangka menunaikan tugas kenabiannya dan sebagai tanda bukti kebenarannya.”
Pengertian tersebut membatasi istilah mu’jizat hanya kepada nabi atau rasul. Bila disandarkan kepada seseorang yang akan menjadi nabi atau rasul istilahnya irash, kepada wali istilahnya karmah, kepada manusia biasa istilahnya ma’unah, kepada manusia biasa untuk kebinasaannya yaitu istijra, dan kepada manusia yang bisa dicari dan dipelajari dengan syarat-syarat tertentu istilahnya sihir (Hendri, 2008:35-41).
Al-Qur’an adalah mu’jizat. Dikatakan mu’jizat karena disandarkan kepada nabi atau rasul, dan tidak selainnya. Pada masa turunnya, Al-Qur’an pernah dianggap sebagai sihir yang bisa dipelajari.
B.     Unsur-unsur Mu’jizat
Berdasarkan pengertian, di antara unsur-umsur yang harus ada, sedikitnya ada 4 unsur:
1.      Adanya unsur luar biasa, yang bisa mengalahkan yang ada
2.      Adanya unsur tantangan.
3.      Adanya unsur dorongan untuk menangkis tantangan itu masih ada.
4.      Hilangnya segala rintangan.
C.     Mu’jizat dan Bahasa Al-Qur’an
Al-Qur’an memaparkan juga kemu’jizatan para nabi melalui bahasa yang digunakan. Termasuk di antaranya kemu’jizatan nabi Musa. Al-Qur’an menggambarkan semisal dalam tiga ayat berikut:
1.      Allah swt berfirman dalam surat Al-A’raf 7:107
2.      Allah swt berfirman dalam surat Thaha 20:20
3.      Allah swt berfirman dalam surat An-Naml, ayat 27:10.

Contoh Ayat Kemu’jizatan Al-Qur’an
1.      Mendatangkan semisal Al-Qur’an secara keseluruhan, sebagaimana dijelaskan pada surat Al-Isra ayat 88.
Artinya: “Katakanlah, sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.”
2.      Kemu’jizatam Bahasa Al-Qur’an
a.       Dalam Al-Qur’an misalnya  banyak ayat yang mengandung tasybih (penyerupaan) yang disusun dalam bentuk yang sangat indah lagi mempesona. Seperti pada surat Al-Qariah ayat 5
Artinya: “Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan”
b.      Al-Qur’an berisi tentang berita-berita gaib. Fir’aun yang mengejar-ngejar Nabi Musa diceritakan dalam Yunus ayat 92.
Artinya: “Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaaan kami.”
c.       Tepat dengan makna yang dibutuhkan. Semisal dalam Al-Baqarah ayat 233.

Artinya: “Para ibu hendaklah menyusukan anak0anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara makruf.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar