Selasa, 28 Oktober 2014

Tugas Ulumul Quran

Nama              : Nurhidayah
Jurusan          : MPI B/2013
NIM                : 1132010051
UIN SGD BANDUNG
BAB I
Pendahuluan
A.    Pengertian Al-Qur’an
Ilmu Al-Qur’an terdiri dari dua kata: ilmu dan Al-Qur’an. Dalam al-Zarqani (1988/1:4), sebagian ulama memahami sebagai, “… Gambar sesuatu yang dihasilkan dalam akal.”
Dan memahami Al-Qur’an sebagai “… Kalam Allah Swt yang diturunkan kepada Rasulullah saw. sampaikan kepada umatnya secara mutawatir, dan dari surat al-Fatihah sampai surat al-Nas.”
Berdasarkan pengertian ilmu dan Al-Qur’an di atas, maka ilmu Al-Qur’an dapat dipahami sebagai, “… Ilmu yang membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan Al-Qur’an, baik dari segi bahasanya, penurunnya, periwayatannya, dan susunannya.”
B.     Ruang Lingkup Ilmu Al-Qur’an
Ilmu Al-Qur’an dapat dibagi ke dalam tiga macam:
1.      Ilmu Al-Qur’an yang berkaitan dengan apa-apa yang ada di dalam Al-Qur’an (ma fi AL-Qur’an)
2.      Ilmu Al-Qur’an yang berkaitan dengan apa-apa yang ada di sekitar Al-Qur’an (ma haula Al-Qur’an)
3.      Ilmu Al-Qur’an yang berkaitan dengan apa-apa yang digunakan untuk berkhidmat kepada Al-Qur’an (ma li Al-Qur’an)
Ilmu Al-Qur’an dapat dipelajari dengan dua cara:
1.      Dengan riwayat, yaitu dengan mempelajari dan menelusuri sejumlah periwayatan yang berkaitan dengan Al-Qur’an.
2.      Dengan dirayat, yaitu dengan mempelajari dan melakukan analisis-analisis terhadap Al-Qur’an.
Ada dua dalil yang akan dikemukakan dalam sub bahasan ini, yaitu dalil untuk mempelajari Al-Qur’an dan dalil untuk memperlajari ilmu Al-Qur’an. Secara umum perintah untuk mempelajari Al-Qur’an diantaranya dapat ditelusuri melalui dua sumber, ayitu Al-Qur’an dan Hadits.
Muhkam dan Mutasyabih
A.    Pengertian Muhkam dan Mutasyabih
Dalam al-Sabt (tt/26:659, sebagian memahami muhkam sebagai “... sesuatu yang sudah jelas (penunjukkan) maknanya dan bisa dipahami dengan sendirinya.”
Sedangkan Mutasyabih, dalam al-Sabt (tt/2:660), sebagian ulama memahaminya sebagai “… sesuatu yang belum jelas (penunjukkan) maknanya dan belum bisa dipahami dengan sendirinya kecuali dengan menggunakan (sesuatu) yang lainnya.”
 Dari pengertian tersebut dapat dirinci dalam delapan pengertian:
1.      Ayat muhkam adalah dalam surat al-An’am 151-154, dan mustasyabih adalah huruf terputus pada pembuka surat.
2.      Muhkam adalah ayat yang bersifat mubayyan, sedangkan mustasyabih adalah bersifat mujmal.
3.      Muhkam adalah yang berkaitan dengan hukum, sedangkan mustasyabih adalah lainnya.
4.      Muhkam adalah ayat yang memiliki satu pengertian sedangkan mustasyabih memiliki banyak pengertian.
5.      Muhkam adalah ayat tidak ada hubungannya dengan sifat Allah sedangkan Mutasyabih adalah ayat yang ada hubungannya dengan sifat Allah maupun Nabi.
6.      Muhkam adalah ayat yang bisa dipahami akal sedangkan mutasyabih ayat yang tidak bisa dipahami dengan jangkauan akal.
7.      Muhkam adalah ayat yang memiliki makna sesuai dengan lahiriah ayat, sedangkan mutasyabih memiliki makna lain disamping makna lahiriah.
8.      Muhkam adalah ayat yang mudah untuk ditafsirkan, sedangkan mutasyabih adalah ayat yang sulit untuk ditafsirkan.
Ayat-ayat Al-Qur’an merujuk kepada apa yang dinyatakannya, terbagi menjadi tiga macam, yaitu muhkam secara keseluruhan, mutasyabih secara keseluruhan dan sebagian muhkam dan sebagian lainnya mutasyabih.
B.     Pembagian Muhkam dan Mutasyabih
Tingkatan pertama bisa dipahami sebagai muhkam, dan dua tingkatan terakhir bisa dipahami sebagai mutasyabih. Kemudian mutasyabih dapat dirinci ke dalam tiga macam: mutasyabih dalam kata, mutasyabih dalam makna dan mutasyabih dalam kata sekaligus makna.
C.     Menjadikan Muhkam yang Mutasyabih
Ada tiga cara untuk menjadikan muhkam yang mutasyabih, yaitu dengan cara menggunakan ayat yang lain, menggunakan hadits dan berijtihad ilmiah.
Asbab Al – Nuzul: Sebab – Sebab Turunya Alquran
A.    Pengertian Asbab al-Nuzul
Dalam al-Zarqani (1988/1:106), sebagaian ulama memahami asbab al-nuzul sebagai, “… Peristiwa yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat, atau yang dapat dijadikan petunjuk hukum berkenaan dengan turunnya ayat pada saat itu.”
Dari Pengertian di atas asbab al-nuzul dapat dipahami ke dalam tiga arti:
1.      Peristiwa yang menjadi petunjuk hukum sebelum turunnya ayat.
2.      Peristiwa yang menjadi petunjuk hukum sebelum dan sesudah turunnya Al-Qur’an.
3.      Peristiwa yang menjadi petunjuk hukum berkenaan dengan turunnya Al-Qur’an.
B.     Cara Mengetahui Asbab al-Nuzul
Sebagaimana dikatakan diatas, bahwa asbab al-nuzul dapat dibagi kedalam due pengertian mikro dan makro. Pemilihan pengertian ini menjadikan asbab al-nuzul dapat diketahui melalui dua cara:
1.      Berdasarkan riwayat. Ketika dipahami dengan pengertian pertama dan kedua atau dengan pengertian mikro.
2.      Berdasarkan dirayat. Ketika dipahami dengan pengertian ketiga makro.
C.     Jenis-jenis Riwayat Asbab a-Nuzul
Penelusuran asbab al-Nuzul berdasarkan riwayat dapat disimpulkan ke dalam tiga jenis:
1.      Satu sebab untuk satu ayat.
2.      Satu sebab untuk beberapa ayat.
3.      Beberapa sebab untuk satu ayat.
Asbab al-nuzul memiliki peran yang sangat besar dalam memahami Alquran.Sebagaimana dikatakan al-Wahidi (2004:41), bahwa tidak mungkin mengetahui penafsiran sebuah ayat tanpa memperhatikan kisah dan penjelasan turunnya.
Ada tiga kaidah yang berkenaan dengan asbab al-nuzul:
1.      Kaidah keumuman lafal
2.      Kaidah kekhususan sebab
3.      Kaidah maqasid
 Munasabah
A.    Pengertian Munasabah
Munasabah  yaitu hal yang berbicara tentang berbagai keterkaitan yang ada dalam Al-Qur’an. Termasuk dari antara kajian  munasabah, keterkaitan antara nama surat dengan penandaan, kata dengan berikutnya, dan lainnya. Ada perbedaan antara urutan-urutan bagian Al-Qur’an dengan bagian Al-Qur’an dengan ilmu yang mempelajari tentang urutan-urutan bagian Al-Qur’an.
B.     Munasabah Al-Qur’an: Antara Kronologisnya Turunnya dan Urutan-urutannya dalam Al-Qur’an
Ada keterkaitan yang erat asbab al-nuzul dengan munasabah Al-Qur’an. Asbab al-nuzul berbicara tentang keterkaitan ayat dengan peristiwa yang menjadi sebab turunnya dan munasabah berbicara tentang keterkaitan yang terjadi dalam Al-Qur’an. Bila dua ilmu dipadukan, maka memunasabahkan apa yang ada dalam Al-Qur’an bisa disusun berdasarkan kronologis turunnya. Sehingga munasabah bisa berarti dua: pertama keterkaitan berdasarkan kronologisnya turunnya dan kedua keterkaitan dalam Al-Qur’an berdasarkan urutan-urutannya dalam mushaf.
C.     Pembagian Munasabah:
1.      Munasabah dalam satu ayat
2.      Munasabah dalam satu surat
3.      Munasabah antara surat
D.    Peranan Munasabah dalam memahami Al-Qur’an:
1.      Munasabah antara satu kata dengan kata lain dalam satu ayat
2.      Munasabah antara isi dengan asma al-husna
3.      Munasabah antara nama, awal, dan kandungan surat
4.      Munasabah antara satu ayat
5.      Munasabah antara satu kata dengan kata lain dalam surat yang berbeda
6.      Munasabah antara surat






BAB II
Contoh-Contoh
A.    Ilmu Al-Qur’an
1.      Contoh cara mempelajari Al-Qur’an dengan cara  riwayat. Tentang surat At-Taubah tanpa bismillah.
Riwayat Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, Abu Daud, at-Tarmidzi dan an-Nasa’i dari Ibnu Abbas ra, Bahawa beliau pernah bertanya kepada Ustman bin Al-Affan ra, “Apa yang menjadi alasan Anda mencantumkan surat at-Taubah setelah Al-Anfal, tanpa mencantumkan basmalah di antara keduanya?”. Beliau menjawab bahwa Rasulullah SAW apabila turun satu ayat, maka beliau akan memanggil para penulis wahyu dan berkata, “cantumkan ayat-ayat ini di surat yang disebutkan didalamnya anu. Surat al-Anfal merupakan surat-surat yang pertama diturunkan di Madinah, sedangkat At-Taubah merupakan surat terakhir turun. Dan ternyata kisah yang terkandung di dalam kedua surat tersebut saling menyerupai sehingga aku mengira bahwa surat At-Taubah termasuk surat Al-Anfal”, kemudian Rasulullah SAW wafat sebelum menjelaskan hal tersebut.

2.      Contoh cara mempelajari Al-Qur’an dengan cara dirayat. Sebagaimana bahwa setiap surat Al-Qur’an dapat ditelusuri di antaranya berdasarkan enam penamaan:
b.      Ungkapan bagian awal. Penamaan dengan kategori ini semisal penamaan surat ke -109 dengan surat Qul Yaa.
قُلْ يٰٓآَ يُّهَاالْكٰفِرُوْنَ (١)
c.       Kata pengenal atau kata kunci pada permulaan surat. Penamaan dengan kategori ini semisal penamaan surat ke-79 dengan surat An-Nazi’at.
وَالنّٰزِ عٰتِ غَرْقَاۙ (١)
d.      kata pengenal atau kata kunci pada pertengahan surat. Misal penanaman surat ke- 98 dengan surat Al-Bayyinah ayat 4.
وَمَا تَفَرَّ قَ الَّذِيْنَ اُوْتُواالْكِتٰبَ اِلاَّمِنْ ۢ  بَعْدِ مَا جَآ ءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ (٤)
e.       Nama diri yang muncul di dalamnya. Penanaman dengan kategori ini semisal penaman pada surat ke-11 dengan Nama Hud, pada surat ke-14 dengan nama Ibrahim, dan pada surat ke-19 dengan nama Maryam.


B.     Muhkam dan Mutasyabih
1.      Mahkam secara keseluruhan
Muhkam secara keseluruhan merujuk kepada salah satu firman Allah dalam surat Al-Adziyat,100:7
وَاِنَّهٗ عَلٰ ذٰلِكَ لَشَهِيْدٌ (٧)
Artinya: “maka  barangsiapa mengerjakan kebaikan sebesar biji zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”
Jadi jika seseorang melakukan kebaikan apapun itu pasti Allah akan membalasnya, kebaikan memindahkan paku yang ada ditengah jalan supaya tidak membahayakan orang lain juga pasti akan dibalas oleh Allah swt.
2.      Mutasyabih secara keseluruhan
الٓمٓ (ا) ذٰ لِكَ الْكِتَا بُ لاَ رَيْبَ فِيْهِ هُدًى لِلْمُتَّقيْنَ ۙ (۲)
Artinya : “Alif Lam Mim. Kitab ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”
Kata Alif Lam Mim tidak ada artinya. Jadi di katakana itu ayat mutasyabih. Biasanya jika ada yang tahu juga itu para ulama.

















C.     Asbabul al-Nuzul
Asbab nuzul ayat dalam bentuk peristiwa ada tiga macam.
Pertama; contoh Peristiwa berupa pertengkaran yang berkecamuk antara dua federasi, seperti; Aus dan Khazraj.Perselisan ini timbul dari intrik-intrik yang ditiupkan oleh orang-orang Yahudi sehingga mereka berteriak senjata. Peristiwa tersebut menyebabkan dinuzulkannya surat al-imran ayat 100 sampai beberapa ayat sesudahnya.
يا يها الذ ين امنواان تطيعوا فريقا من الذ ين او تواالكتب يردو كم بعد ايما نكم كا فرين
Artinya: hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang  yang diberi al-kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir  sesudah kamu beriman.
Kedua, contoh Peristiwa sebuah kesalahan serius, seperti seorang yang mengimami salat dalam sedang dalam keadaan mabuk sehingga salah dalam membaca surat al-kafirun.
Peristiwa ini menyebabkan diturunkannya surat al–Nisa ayat 43
يا يها الذ ين امنوا لا تقربو االصلوة وانتم سكرى حتى تغلموا ما تقولون
Artinya:Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendekati sholat dalam keadaan mabuk sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapakan…..”           
Ketiga, contoh berupa cita-cita dan keinginan, seperti relevansi ‘Umar bin al-khatahab dengan ketentuan ayat-ayat al-qur’an. Dalam sejarah, ada beberapa harapan ‘Umar yang dikemukakannya kepada Nabi saw. Kemudian nuzul ayat yang kandungannya sesuai dengan harapan-harapan ‘Umar tersebut .Misalnya, al-Bukhari dan lainnya meriwayatkan dari Annas bahwa ‘Umar berkata: “Aku sepakat dengan Tuhanku dalam tiga hal. Aku katakan kepada Rasul bagaimana sekiranya kita jadikan makam ibrahim sebagai tempat shalat.”maka diturunkan surat al-baqarah ayat 125; (‘…jadikanlah sebaagian dari makam ibrahim tempat shalat…..”); dan aku katakan kepada Rasul, sesungguhnya istri-istrimu masuk kepada mereka itu orang yang baik-baik dan orang yang jahat, maka sekiranya engkau perintahkan mereka agar segera bertabir, maka nuzullah surat al-Ahzab ayat 53″واذا سا لتمو هن متا عا ا فا سئلو هن من وراء حجب  (“…..jika kamu meminta keperluan kepada mereka  (istri-istri nabi), maka mintalah dari balik tabir….”); dan istri-istri Nabi mengeremuninya pada kecemburuan. Aku katakan kepada mereka: عسى ربه ان طقنكن ان يبد له ازواجا خيرا منكن  ( keadanya dengan istri-itri yang lebih baik dari kamu ), maka nuzullah ayat serupa dengan itu dalam surat al-Tahrim ayat 5 (.عسى ربه ……).



D.    Munasabah
1.      Munasabah Antara penutup surat dengan awal surat berikutnya
Al-Waqi’ah ayat 56 bermunasabah dengan awal surat berikuAtnya yaitu Al-Hadid ayat 1.
فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيْمِ. {٦٥}
Artinya: “Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahabesar.”
Al-Hadid ayat 1
 سَبَّحَ لِلهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالاْءَرْضِۗ وَهُوَالْعَزِيْزُالْحَكَيْمُ ( ا )
Artinya: “Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu”
 Kemudian permulaan surat Al-Baqarah disebutkan:
الٓمٓ . ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لاَ رَيْبَ؞ فِيْهِ ؞هُدًى لِلْمُتَّقِيْنَز(ا-۲)
Artinya: “Alif Lam Mim. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya: petunjuk bagi mereka yang bertakwa”
Al-Fatihah ayat 7
صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ. (٧)
Artinya: “… yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat”
2.      Munasabah antara satu kata dengan kata lain dalam satu ayat.
Al-Hadid ayat 4
هُوَالَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِۘ يَعْلَمُ مَا يَلِخُ فِى الأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَآءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيْهَا ۖ وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْۘ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ.{٤}
Artinya: “Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar darinya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”
Di Antara kata yaliju (masuk) dan kata yakhruju (keluar), serta kata yanzilu (turun) dan kata ya’ruju (naik) terdapat kolerasi beretentangan.

BAB III
          KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU
Banyak Mahasiswa ataupun Mahasiswi yang mengalami kesulitan dalam menempuh perkuliahan yang dihadapi oleh mereka. Hal tersebut merupakan problem atau masalah yang sangat mendasar yang dialami oleh para mahasiswa/mahasiswi dalam menjalani perkuliahan.Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah mengenai materi yang didapat dalam bangku akademik atau perkuliahan. Terkadang mahasiswa/mahasiswi kurang puas dengan apa yang disampaikan oleh dosen dalam menyampaikan materi kuliah. Alasan dari hal tersebut diantaranya adalah keterbatasan yang dimiliki oleh seorang Dosen dalam menyampaikan materi, mahasiswa/mahasiswi selain menerima materi dari dosen juga diharapkan memperoleh tambahan dari buku pokok mata kuliah maupun buku – buku penunjang lainnya. Oleh hal tersebut setiap mahasiswa/mahasiswi mempunyai buku pegangan untuk setiap mata kuliah yang diajarkan.
Dari bergai permasalah tersebut, buku yang berjudul “Ilmu Alquran dan Peranannya dalam memahami Alquran” yang ditulis oleh Heri Khoiruddin merupakan buku pokok atau pegangan dalam mata kuliah ULUMUL QURAN untuk para Mahasiswa/mahasiswi agar dapat memahami metari yang diberikan oleh dosen bukan hanya mendengan dari seorang dosen, melainkan dapat membaca dan memahami sendiri. Selain itu adapun buku tambahan yang saya baca yaitu yang berjudul “Ulum Al-Quran” yang ditulis oleh Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag.
Ulumul quran merupakan salah satu materi atau mata kuliah yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi  dalam mempelajari pendidikan agama islam. Tujaun dari Penulis dalam menulis buku ini adalah agar mahasiswa/mahasiswi untuk memahami segala sesuatu yang berkaitan dengan Al-Quran, baik dari segi bahasanya, penurunannya, periwayatannya dan susunannya.Dan dimaksudkan untuk digunakan dalam pembelajaran mandiri atau sebagai panduan dasar bagi pelajar/mahasiswa yang sedang mempelajari ilmu Al-Quran.
Buku ini mempunyai banyak materi yang disampaikan dan dapat dipahami oleh Mahasiswa/mahasiswi. Buku ini terdiri dari 11 bab dan yang kedua yaitu 10 bab yang disusun secara sistematis, sesuai dengan tahapah-tahapan yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman mahasiswa/mahasiswi.
Setiap buku tidak lupu dari kelebihan dan kelemahan, karena penulis adalah seorang manusia yang jauh dari kesempurnaan, dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Buku berjudul “Ilmu Alquran dan Peranannya dalam Memahami Alquran” yang ditulis oleh Heri Khoiruddin dan “Ulum Al-Quran” yang ditulis oleh Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag. di dalamnya terdapat kelebihan yang membuat buku ini sesuai dengan mahasiswa/mahasiswi, diantara kelebihan dari buku ini merupakan sebuah karya yang didalamnya memuat suatu pengetahuan tentang memahami Al-Quran, penggunaan tata bahasa yang sesuai dengan EYD serta mudah dipahami, memuat segala aspek tentang pemahaman Al-Quran. Bahkan buku ini juga sangat simple dan tidak terlalu bertele–tele dalam tiap–tiap pembahasannya. Selain hal diatas, kelebihan lain dari buku segaligus penulis adalah banyaknya buku referensi yang digunakan menggambarkan betapa komplek dan bagusnya sebagai pegangan oleh mahasiswa/mahasiswi dalam mempelajari Ilmu Al-Quran. Cover buku ini bagus apalagi kertas dan jenis huruf pada buku ini adalah jenis kertas dan huruf yang menarik untuk dibaca. Terkadang buku membosankan karena jenis kertas dan jenis hurufnya tidak menarik. Buku ini tidak terlalu tebal dan berat namun isinya sangat berkualitas.
Kelehaman buku ini adalah banyak ayat-ayat yang tidak ada harokatnya dan menurut saya itu membuat saya kesulitan karena saya sendiri tidak terlalu mengerti bahasa arab. Terkadang contohnya ada yang kurang jelas yang membuat bingung. Contoh dengan menggunakan hadits juga kurang banyak dan itu terkadang membuat saya bingung. Sebenarnya banyak  materi yang saya kurang paham karena harus mencari sendiri contoh lainnya. Penulisan Al-Qur’an harusnya huruf A nya kecil yang seharusnya besar dan huruf Q nya besar tapi disitu tertulis kecil. Banyak pula istilah-istilah yang terkadang mahasiswa tidak mengerti.
Demikian yang dapat saya paparkan terkait dengan buku yangsaya baca. Saya sadar apa yang telah saya paparkan diatas kurang dari sempurna. Saya meminta maaf apabila ada beberapa hal yang saya tulis kurang sesuai dengan buku tersebut baik berupa penulisan maupun kesesuaian dengan buku. Saya harap penulisan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar