Kamis, 16 April 2015

Tipologi, Gaya, Tipe dan Karakteristik Kepemimpinan Yang efektif

BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar  Belakang
Ensiklopedia Umum tahun 1973 Penerbitan Yayasan Kanisius mengartikan kepemimpinan sebagai hubungan yang erat antara seorang dan sekelompok manusia, karena adanya kepentingan bersama; hubungan itu ditandai tingkah laku yang tertuju dan terbimbing dari pada manusia yang seorang itu; manusia atau orang ini biasanya disebut yang memimpin atau pemimpin, sedangkan kelompok manusia yang mengikutinya disebut dipimpin. Adapun menurut D.E. McFerland yang mengemukakkan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses dimana pimpinan dilukiskan akan memberi perintah atau pengaruh, bimbingan atau proses memepengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Karena kepemimpinan berhubungan dengan tingkah laku dalam mempengaruhi orang lain, maka dalam setiap kepemimpinan memiliki karakter, tipe dan gaya dalam memimpin sekelompok manusia. Dalam mempimpin sekelompok manusia seorang pemimpin biasanya memiliki tipe dan gaya dalam memimpinnya. Selain itu seorang pemimpin pun memiliki karakter tesendiri dalam kepemimpinannya. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai tipologi dan gaya kepemimpinan serta karakter kepemimpinan yang efektif.

B.       Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud tipe dan gaya kepemimpinan serta perbedaannya?
2.      Apa saja macam-macam tipe dan gaya kepemimpinan?
3.      Apa dan bagaimana ciri-ciri atau karakter kepemimpinan?
4.      Bagaimana karakteristik kepemimpinan yang efektif?

C.       Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan serta memahami tentang tipe dan gaya kepemimpinan dan karakteristik kepemimpinan yang efektif guna untuk dapat mengambil manfaat serta mengamalkannya. Adapun tujuan lain yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan. Diharapkan makalah ini bermanfaat bagi pembacanya.


BAB II
PEMBAHASAN
A.       Pengertian Tipe dan Gaya Kepemimpinan
Sebelum membahas pengertian tipe dan gaya kepemimpinan perlu kita ketahui apa itu tipe dan gaya. Tipe adalah
B.       Macam-macam Tipe dan Gaya Kepemimpinan
C.       Ciri-Ciri atau Karakter Kepemimpinan
Kepemimpinan setiap perbuatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.[1] Dalam kepemimpinan, seorang pemimpin harus memiliki pemahaman yang jujur dalam mengenai siapa dirinya sendiri dan pemimpin harus bisa menjadi pemimpin yang efektif. Pemimpin yang efektif menampakkan karakter tersendiri, karakter tersebut antara lain:
1.        Membawa Standar
Maksudnya yaitu dimana pemimpin menetapkan kerangka etis dalam sebuah organisasi. Hal tersebut menuntut komitmen untuk hidup dan mempertahankan iklim dan budaya yang ingin diterapkan di dalam organisasi, termasuk sekolah. Apa yang ditetapkan sebagai contoh akan segera menjadi aturan. Tidak seperti pengetahuan, perilaku etis dipelajari lebih dengan mengamati daripada mendengarkan. Dalam situasi yang bergerak cepat, setiap contoh menjadi kepastian. Menjadi pembawa standar berarti menciptakan kepercayaan dan keterbukaan bagi karyawan, yang pada gilirannya mereka akan memenuhi visi pimpinan dan organisasi.
2.        Pengembang atau developer
Yaitu dimana pemimpin membantu orang lain belajar melalui pengajaran, pelatihan, dan pembinaan. Hal ini menciptakan tempat yang menyenangkan untuk bekerja dan belajar. Jangan pernah melewatkan kesempatan untuk mengajar atau belahar sesuatu yang baru oleh atau untuk sendiri. Pelatihan menunjukkan seseorang yang cukup peduli untuk ikut terlibat dengan mendorong dan mengembangkan orang lain yang kurang berpengalaman. Karyawan yang bekerja untuk menjadi pengembang tahu bahwa mereka dapat mengambil risiko, belajar dengan membuat kesalahan, dan pada akhirnya menjadi pemenang.
3.        Pemersatu atau intregator
Yaitu dimana pemimpin mengatur berbagai kegiatan yang terjadi di seluruh organisasi dengan memberikan pandangan tentang masa depan dan kemampuan yang diperlukan untuk mendapatkannya. Keberhasilan hanya dapat dicapai apabila ada kesatuan usaha. Pemersatu atau integrator memiliki indra keenam tentang dimana msalah akan terjadi danmembuat kehadiran mereka dirasakan urgen selama masa kritis. Mereka tahu bahwa karyawan melakukan yang terbaik ketika terintegritas untuk bekerja dalam kerangka implementasi program berbasis visi. [2]
Adapun ciri-ciri yang banyak dimiliki kebanyak pemimpin menurut Dr. W.A. Gerungan dalam bukunya yang berjudul “Psychologi Sosial”, yaitu:
1.        Penglihatan Sosial
Yang diartikan dengan penglihatan sosial di sini adalah suatu kemampuan untuk melihat dan mengerti gejala-gejala yang timbul dalam masyarakat atau penghidupansehari-hari, khususnya mengenai perasaan-perasaan, tingkah laku, keinginan-keinginan dan kebutuhan-kebutuhan para anggota sesama kelompok. Misalnya almarhum Bung Karno (Presiden pertama RI dan Proklamator  Kemerdekaan), sebagai pemimpin Bangsa Indonesia memiliki kecakapan sosial yang tinggi terhadap perasaan sikap dan aspirasi bangsa Indonesia, sehingga dalam melaksanakan tugasnya sebagai penyambung lidah dari anggota-anggota kelompoknya, yaitu Bangsa Indonesia.
2.        Kecakapan Berpikir Abstrak
Yang dimaksudkan di sini adalah mempunyai otak yang amat cerdik, artinya memiliki inteelgensi yang tinggi, oleh karena berpikir secara abstrak sebenarnya merupakan salah satu segi dalam intelegensi. Kecakapan berpikir secara abstral dibutuhkan oleh seorang pemimpin untuk melihat, menafsirkan dan menilai kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam kelompok keadaan umum luar kelompok dalam hubungannya dengan apa yang menjadi tujuan kelompok, dengan lain perkataan seorang pemimpin harus dapat melihat dan menganalisa gejala-gejala yang timbul dalam masyarakats serta dapat memanfaatkannya untuk mencapai apa yang dituju oleh kelompok.
3.        Keseimbangan Emosi
Orang yang mudah naik darah dan suka sekali marah-marah, membuat ribut kiri-kanan menandakan emosinya tidak mantap, tidak memiliki keseimbangan emosional. Jangankan menjadi pemimpin terhadap diri sendiri saja tidak mampu. Terang bahwa seorang pemimpin harus dapat menciptakan rasa tenang dan aman kepada mereka yang dipimpin. Hal ini hanya mungkin dilakukan, apabila ia sendiri bersikap tenang dan aman, karena memiliki keseimbangan emosional.
Seorang pemimpin harus memiliki kepribadian yang harmonis, jiwa yang mantap, emosi yang stabil dan keinsyafan yang mendalam akan aspirasi, perasaan, kebutuhan dan cita-cita para anggota keompoknya. Kemantapan jiwa bukan berarti jiwa yang statis dan beku, akan tetapi dinamika yang stabil.[3]

D.    Karakteristik Kepemimpinan yang Efektif
Menjadi seorang pemimpin yang efektif secara alami hanya memerlukan seseorang untuk berhenti berusaha menjadi orang lain atau beberapa kombinasi dari orang lain. Kepemimpinan yang efektif maksudnya bagaimana kepemimpinan tersebut dapat besifat efektif dan efisien. Karena kepemimpinan itu dilakukan oleh seorang  pemimpin, maka  dibawah ini adalah karakteristik dari pemimpin
yang efektif menurut Gayla Hodge (2009), yaitu:
1.      Memiliki Visi. Pemimpin yang efektif memiliki visi. Mereka tahu kemana ingin pergi dan tahu pula bagaimana berbagi visi untuk menginspirasi orang lain. Pemimpin ini dapat melihat kemana organisasi atau tim harus pergi sebelum orang lain melakukkannya. Untuk merumuskan visi mereka memiliki kemampuan melihat gambaran besar, tidak hanya di dalam organisasi. Tetapi juga di luar. Visi itu akan menjadi menjadi energi untuk menggerakan organisasi ke depan. banyak pemimpin menjalankan kepemimpinan yang efektif melalui ciri-ciri: kemampuan mengoptimasi pemberdayaan orang lain dan bawahan, berkharisma, kekuatan kesabaran, tenang, mendorong penyerapan ide-ide, dan membangun penyesuaian tinggi dalam memimpin melalui struktur.
2.      Pemimpin yang efektif memiliki fokus untuk mencapai tujuan–tujuan yang akan membuat visi menjadi kenyataan. Mereka melakukan apa yang masuk akal baginya dan bekerja dengan basis keunggulan. Mereka menggunakan kekuatan alami untuk mengevaluasi kemampuan organisasi dan bekerja atas dasar kekuatan mereka sendiri dan kekuatan organisasinya.
3.      Pemimpin yang efektif memenangi dukungan untuk visinya dengan memanfaatkan gaya dan aktivitas yang paling cocok untuk mereka sebagai individu. Mereka memahami bahwa ketika berada di zona yang efektif, hal itu akan menjadi lebih baik baginya dan juga bagi organisasi. Mereka mengerti bahwa ketika bekerja dengan perilaku berpola dan menekankan efektivitas.
4.      Pemimpin yang efektif secara alami lebih terfokus untuk menjadi daripada melakukannya. Dia meyakini bahwa secara alami dialah yang memimpin. Orang-orang seperti ini telah mengambil waktu benar-benar tahu diri mereka sendiri. Mereka memilikii kedasaran diri yang solid dan menggunakannya untuk keuntungan organisasi.
5.      Pemimpin yang efektif secara alami tahu bagaimana mereka bekerja paling efisien dan efektif. Mereka telah belajar dari keberhasilan dan kegagalan, mengasah kemampuan,mengintegrasikan pengalaman, keterampilan, kompetensi dan kesadaran dirinya menjadi sebuah kinerja yang efektif dan efisien.
6.      Pemimpin yang efektif secara alami tahu bagaimana memanfaatkan kekuatan mereka untuk mencapai tujuan. Mereka memusatkan perhatian pada tujuan yang akan membuat visi menjadi kenyataan. Mereka memiliki kemampuan untuk menghindari risiko hingga ke titik nol di atas tindakan-tindakan yang memberikan rute yang paling langsung untuk pencapaian tujuan.
7.      Pemimpin yang efektif tidak mencoba menjadi orang lain. Mereka memahami bahwa bekerja untuk diri sendiri hanya ketika berada pada posisi terbaiknya.
8.      Pemimpin yang efektif secara alami mencari orang-orang dengan berbagai ciri efektivitas alam. Mereka menilai keterampilan yang saling  melengkapi dab sifta-menghargai orang lain, melainkan juga bergantung pada orang lainvuntuk mengisi kekosongan. Mereka mengelilingi diri dengan orang-orang yang melengkapi kekuatan mereka sendiri.
9.      Pemimpin yang efektif menarik orang lain. Dia adalah pemimpin dari orang-orang ingin bekerja untuk dan dengan mereka, karena mendapatkan hal-hal yang dilakukan dengan stress minimal pada orang-orang di sekitar mereka dan organisasi. Orang ingin berada di timnya dan sebagai mentornya saja.
10.  Pemimpin yang efektif terus mengembangkan kekuatan dalam rangka memenuhi kebutuhan baru dan mencapai tujuan baru. Pemimpin ini adalah pembelajar aktif. Dia berfokus pada kekuatan yang lebih produktif, bukan mencoba mereduksi kelemahan-kelemahan diri sendiri. Pemimpin ini mengert bahwa memebangun kekuatan diri sendiri sambil berusaha untuk memperbaiki kelemahan hanya mencapai pertumbuhan instrumental.[4]
Pemimpin yang efektif dan bawahan yang termotivasi akan berdampak positif ke dalam dan luar perubahan. Efektif diartikan memberikan dampak psiti, oroentasi hasil, produktif, berdaya guna dan berkeinginan kuat untuk sukses. Adapun 8 sikap kepemimpinan yang efektif, yaitu:
1.      Vision
Pemimpin yang ingin sukses membtutkan visi, agara arah dan tujuan perusahaan terlihat jelas sekarang dan mendatang. Pemimpin yang efektif selalu berupaya menanamkan visi kepada karyawannya agar pikiran dan tindakan selaras dan kosisten dengan tujuan perusahaan. Pemimpin yang visioner akan membuat karyawannya bergerak dengan semangat tinggi dan bergelora dalam bekerja.
2.      Transformational
Kepemimpinan yang membangun dan servant leadership (pimpinan yang mlayani) akan mengungkit motivasi bawahannya. Pemikiran yang transformational menjadikan tim kerjanya bergerak dan berubah lebuh cepat demi meraih kemajuan.
3.      Balancing Betwen Reward and Punishment
Pemimpin dapat melakukan keseimbangan dalam mengelola perusahaan. Yang berperestasi dan erkontribusi dan mendapatkan promosi jabatan, kenaikan gaji, pujian dll. Sementara yang tidak mampu menerima sanksi peringatan agar mau bangkit dan berubah atau pemecatan. Dengan sikap ini pemimpin menciptakan keseimbangan perlakuan secara fairness atau berkeadilan yang mendorong semua orang memberikan kinerja terbaik.
4.      Good Listener
Pemimpin yang efektif akan meramu semua informasi yang didengar dari semua pihak tanpa kecuali. Kemduian menganalisis sesuai dengan kenyataan di lapangan  dan mengambil tindak.
5.      Anger Management
Ketika perusahaan mengalami hambatan dan masalah, pemimpin dapat melakuakn dorongan lebih keras seperti ekpresi marah, mengelola kemarahan atau anger management memerlukan kontrol emosi yang cerdas. Artinya ekspresi marah  dituangkan sebagai bentuk shock therapy dan lecutan agar semua orang sadar akan situasi yang buruk dan bergerak melakukan pembenahan.
6.      Discipline Oriented
Disiplin bisa dijadikan budaya perusahaan karena mengandung makna positif dan dan membangun. Disiplin akan mengangkat moral karyawan dalam pekerjaan dengan fokus kepada sasaran yang hendak dicapai.
7.      Cybernetics Control
Metode kontrol ini seperti jaringan atau sibermatika yang berkesinambungan dan salng terhubung antara informasi yang satu dengan lainnya. Dengan melihat langsung ke lapangan akan mempertajam dan melengkapi intuisinya sebagai pendengar yang baik.
8.      Meritocracy
Pemimpin yang efektif akan menciptakan karyawan sebagai aset bernilai tinggi dan ujung tombak perusahaan. Maka penempatan karyawan andal dapat dilakukan melalui siste, meritrokrasi yaitu berdasarkan kemampuan, prestasi dan talenta.[5]



[1]  Sudarwan Danim, Kepemimpinan Pendidikan Kepemimpinan Jenius (IQ + EQ), Etika, Perilaku Motivasional, dan Mitos, (Bandung: CV. Alfabeta, 2010), cet. I, hlm. 6.

[2] Ibid. hlm 17-18.
[3] M. Karjadi, Kepemimpinan (Leadership), (Bandung: PT. Karya Nusantara, 1989), hlm. 22-23.
[4] Sudarwan Danim, Kepemimpinan Pendidikan Kepemimpinan Jenius (IQ + EQ), Etika, Perilaku Motivasional, dan Mitos, (Bandung: CV. Alfabeta, 2010), cet. I, hlm. 21-23.
[5] Billy Ternadhi, “8 Sikap Kepemimpinan yang Efektif”, diakses dari www.andriewongso.com/articles/details/12210/8-SIkap-Kepemimpinan-yang-Efektif  diakses pada tanggal 13 Februari 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar