BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ensiklopedia Umum tahun 1973 Penerbitan Yayasan Kanisius
mengartikan kepemimpinan sebagai hubungan yang erat antara seorang dan
sekelompok manusia, karena adanya kepentingan bersama; hubungan itu ditandai
tingkah laku yang tertuju dan terbimbing dari pada manusia yang seorang itu;
manusia atau orang ini biasanya disebut yang memimpin atau pemimpin, sedangkan
kelompok manusia yang mengikutinya disebut dipimpin. Adapun menurut D.E.
McFerland yang mengemukakkan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses dimana
pimpinan dilukiskan akan memberi perintah atau pengaruh, bimbingan atau proses memepengaruhi
pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Karena kepemimpinan berhubungan dengan tingkah laku dalam
mempengaruhi orang lain, maka dalam setiap kepemimpinan memiliki karakter, tipe
dan gaya dalam memimpin sekelompok manusia. Dalam mempimpin sekelompok manusia
seorang pemimpin biasanya memiliki tipe dan gaya dalam memimpinnya. Selain itu
seorang pemimpin pun memiliki karakter tesendiri dalam kepemimpinannya. Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai tipologi dan gaya kepemimpinan serta karakter
kepemimpinan yang efektif.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud tipe dan gaya kepemimpinan serta perbedaannya?
2.
Apa
saja macam-macam tipe dan gaya kepemimpinan?
3.
Apa
dan bagaimana ciri-ciri atau karakter kepemimpinan?
4.
Bagaimana
karakteristik kepemimpinan yang efektif?
C.
Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan serta memahami tentang tipe dan gaya kepemimpinan dan karakteristik
kepemimpinan yang efektif guna untuk dapat mengambil manfaat serta mengamalkannya.
Adapun tujuan lain yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kepemimpinan
Pendidikan. Diharapkan makalah ini bermanfaat bagi pembacanya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Tipe dan Gaya Kepemimpinan
Sebelum membahas pengertian tipe dan
gaya kepemimpinan perlu kita ketahui apa itu tipe dan gaya. Tipe adalah
B.
Macam-macam Tipe dan Gaya Kepemimpinan
C.
Ciri-Ciri atau Karakter Kepemimpinan
Kepemimpinan setiap perbuatan yang dilakukan oleh individu atau
kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok
yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.[1] Dalam
kepemimpinan, seorang pemimpin harus memiliki pemahaman yang jujur dalam
mengenai siapa dirinya sendiri dan pemimpin harus bisa menjadi pemimpin yang
efektif. Pemimpin yang efektif menampakkan karakter tersendiri, karakter
tersebut antara lain:
1.
Membawa
Standar
Maksudnya yaitu dimana pemimpin menetapkan kerangka etis dalam
sebuah organisasi. Hal tersebut menuntut komitmen untuk hidup dan
mempertahankan iklim dan budaya yang ingin diterapkan di dalam organisasi,
termasuk sekolah. Apa yang ditetapkan sebagai contoh akan segera menjadi
aturan. Tidak seperti pengetahuan, perilaku etis dipelajari lebih dengan
mengamati daripada mendengarkan. Dalam situasi yang bergerak cepat, setiap
contoh menjadi kepastian. Menjadi pembawa standar berarti menciptakan
kepercayaan dan keterbukaan bagi karyawan, yang pada gilirannya mereka akan
memenuhi visi pimpinan dan organisasi.
2.
Pengembang
atau developer
Yaitu dimana pemimpin membantu orang lain belajar melalui
pengajaran, pelatihan, dan pembinaan. Hal ini menciptakan tempat yang
menyenangkan untuk bekerja dan belajar. Jangan pernah melewatkan kesempatan
untuk mengajar atau belahar sesuatu yang baru oleh atau untuk sendiri.
Pelatihan menunjukkan seseorang yang cukup peduli untuk ikut terlibat dengan
mendorong dan mengembangkan orang lain yang kurang berpengalaman. Karyawan yang
bekerja untuk menjadi pengembang tahu bahwa mereka dapat mengambil risiko,
belajar dengan membuat kesalahan, dan pada akhirnya menjadi pemenang.
3.
Pemersatu
atau intregator
Yaitu dimana pemimpin mengatur berbagai kegiatan yang terjadi di
seluruh organisasi dengan memberikan pandangan tentang masa depan dan kemampuan
yang diperlukan untuk mendapatkannya. Keberhasilan hanya dapat dicapai apabila
ada kesatuan usaha. Pemersatu atau integrator memiliki indra keenam tentang
dimana msalah akan terjadi danmembuat kehadiran mereka dirasakan urgen selama
masa kritis. Mereka tahu bahwa karyawan melakukan yang terbaik ketika
terintegritas untuk bekerja dalam kerangka implementasi program berbasis visi. [2]
Adapun ciri-ciri yang banyak dimiliki kebanyak pemimpin menurut Dr.
W.A. Gerungan dalam bukunya yang berjudul “Psychologi Sosial”, yaitu:
1.
Penglihatan
Sosial
Yang diartikan dengan penglihatan sosial di sini adalah suatu
kemampuan untuk melihat dan mengerti gejala-gejala yang timbul dalam masyarakat
atau penghidupansehari-hari, khususnya mengenai perasaan-perasaan, tingkah
laku, keinginan-keinginan dan kebutuhan-kebutuhan para anggota sesama kelompok.
Misalnya almarhum Bung Karno (Presiden pertama RI dan Proklamator Kemerdekaan), sebagai pemimpin Bangsa
Indonesia memiliki kecakapan sosial yang tinggi terhadap perasaan sikap dan
aspirasi bangsa Indonesia, sehingga dalam melaksanakan tugasnya sebagai penyambung
lidah dari anggota-anggota kelompoknya, yaitu Bangsa Indonesia.
2.
Kecakapan
Berpikir Abstrak
Yang dimaksudkan di sini adalah mempunyai otak yang amat cerdik,
artinya memiliki inteelgensi yang tinggi, oleh karena berpikir secara abstrak
sebenarnya merupakan salah satu segi dalam intelegensi. Kecakapan berpikir
secara abstral dibutuhkan oleh seorang pemimpin untuk melihat, menafsirkan dan
menilai kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam kelompok keadaan umum luar
kelompok dalam hubungannya dengan apa yang menjadi tujuan kelompok, dengan lain
perkataan seorang pemimpin harus dapat melihat dan menganalisa gejala-gejala
yang timbul dalam masyarakats serta dapat memanfaatkannya untuk mencapai apa
yang dituju oleh kelompok.
3.
Keseimbangan
Emosi
Orang yang mudah naik darah dan suka sekali marah-marah, membuat
ribut kiri-kanan menandakan emosinya tidak mantap, tidak memiliki keseimbangan
emosional. Jangankan menjadi pemimpin terhadap diri sendiri saja tidak mampu.
Terang bahwa seorang pemimpin harus dapat menciptakan rasa tenang dan aman
kepada mereka yang dipimpin. Hal ini hanya mungkin dilakukan, apabila ia
sendiri bersikap tenang dan aman, karena memiliki keseimbangan emosional.
Seorang pemimpin harus memiliki kepribadian yang harmonis, jiwa
yang mantap, emosi yang stabil dan keinsyafan yang mendalam akan aspirasi,
perasaan, kebutuhan dan cita-cita para anggota keompoknya. Kemantapan jiwa
bukan berarti jiwa yang statis dan beku, akan tetapi dinamika yang stabil.[3]
D.
Karakteristik Kepemimpinan yang Efektif
Menjadi seorang pemimpin yang
efektif secara alami hanya memerlukan seseorang untuk berhenti berusaha menjadi
orang lain atau beberapa kombinasi dari orang lain. Kepemimpinan yang efektif
maksudnya bagaimana kepemimpinan tersebut dapat besifat efektif dan efisien.
Karena kepemimpinan itu dilakukan oleh seorang
pemimpin, maka dibawah ini adalah
karakteristik dari pemimpin
yang efektif menurut Gayla Hodge
(2009), yaitu:
1.
Memiliki
Visi. Pemimpin yang efektif memiliki visi. Mereka tahu kemana ingin pergi dan
tahu pula bagaimana berbagi visi untuk menginspirasi orang lain. Pemimpin ini
dapat melihat kemana organisasi atau tim harus pergi sebelum orang lain
melakukkannya. Untuk merumuskan visi mereka memiliki kemampuan melihat gambaran
besar, tidak hanya di dalam organisasi. Tetapi juga di luar. Visi itu akan
menjadi menjadi energi untuk menggerakan organisasi ke depan. banyak pemimpin
menjalankan kepemimpinan yang efektif melalui ciri-ciri: kemampuan mengoptimasi
pemberdayaan orang lain dan bawahan, berkharisma, kekuatan kesabaran, tenang,
mendorong penyerapan ide-ide, dan membangun penyesuaian tinggi dalam memimpin
melalui struktur.
2.
Pemimpin
yang efektif memiliki fokus untuk mencapai tujuan–tujuan yang akan membuat visi
menjadi kenyataan. Mereka melakukan apa yang masuk akal baginya dan bekerja
dengan basis keunggulan. Mereka menggunakan kekuatan alami untuk mengevaluasi
kemampuan organisasi dan bekerja atas dasar kekuatan mereka sendiri dan
kekuatan organisasinya.
3.
Pemimpin
yang efektif memenangi dukungan untuk visinya dengan memanfaatkan gaya dan
aktivitas yang paling cocok untuk mereka sebagai individu. Mereka memahami
bahwa ketika berada di zona yang efektif, hal itu akan menjadi lebih baik
baginya dan juga bagi organisasi. Mereka mengerti bahwa ketika bekerja dengan
perilaku berpola dan menekankan efektivitas.
4.
Pemimpin
yang efektif secara alami lebih terfokus untuk menjadi daripada melakukannya.
Dia meyakini bahwa secara alami dialah yang memimpin. Orang-orang seperti ini
telah mengambil waktu benar-benar tahu diri mereka sendiri. Mereka memilikii
kedasaran diri yang solid dan menggunakannya untuk keuntungan organisasi.
5.
Pemimpin
yang efektif secara alami tahu bagaimana mereka bekerja paling efisien dan
efektif. Mereka telah belajar dari keberhasilan dan kegagalan, mengasah
kemampuan,mengintegrasikan pengalaman, keterampilan, kompetensi dan kesadaran
dirinya menjadi sebuah kinerja yang efektif dan efisien.
6.
Pemimpin
yang efektif secara alami tahu bagaimana memanfaatkan kekuatan mereka untuk
mencapai tujuan. Mereka memusatkan perhatian pada tujuan yang akan membuat visi
menjadi kenyataan. Mereka memiliki kemampuan untuk menghindari risiko hingga ke
titik nol di atas tindakan-tindakan yang memberikan rute yang paling langsung
untuk pencapaian tujuan.
7.
Pemimpin
yang efektif tidak mencoba menjadi orang lain. Mereka memahami bahwa bekerja
untuk diri sendiri hanya ketika berada pada posisi terbaiknya.
8.
Pemimpin
yang efektif secara alami mencari orang-orang dengan berbagai ciri efektivitas
alam. Mereka menilai keterampilan yang saling
melengkapi dab sifta-menghargai orang lain, melainkan juga bergantung
pada orang lainvuntuk mengisi kekosongan. Mereka mengelilingi diri dengan
orang-orang yang melengkapi kekuatan mereka sendiri.
9.
Pemimpin
yang efektif menarik orang lain. Dia adalah pemimpin dari orang-orang ingin
bekerja untuk dan dengan mereka, karena mendapatkan hal-hal yang dilakukan
dengan stress minimal pada orang-orang di sekitar mereka dan organisasi. Orang
ingin berada di timnya dan sebagai mentornya saja.
10. Pemimpin yang efektif terus mengembangkan kekuatan dalam rangka
memenuhi kebutuhan baru dan mencapai tujuan baru. Pemimpin ini adalah
pembelajar aktif. Dia berfokus pada kekuatan yang lebih produktif, bukan
mencoba mereduksi kelemahan-kelemahan diri sendiri. Pemimpin ini mengert bahwa
memebangun kekuatan diri sendiri sambil berusaha untuk memperbaiki kelemahan
hanya mencapai pertumbuhan instrumental.[4]
Pemimpin yang efektif dan bawahan
yang termotivasi akan berdampak positif ke dalam dan luar perubahan. Efektif
diartikan memberikan dampak psiti, oroentasi hasil, produktif, berdaya guna dan
berkeinginan kuat untuk sukses. Adapun 8 sikap kepemimpinan yang efektif,
yaitu:
1.
Vision
Pemimpin yang ingin sukses membtutkan visi, agara arah dan tujuan
perusahaan terlihat jelas sekarang dan mendatang. Pemimpin yang efektif selalu
berupaya menanamkan visi kepada karyawannya agar pikiran dan tindakan selaras
dan kosisten dengan tujuan perusahaan. Pemimpin yang visioner akan membuat
karyawannya bergerak dengan semangat tinggi dan bergelora dalam bekerja.
2.
Transformational
Kepemimpinan yang membangun dan servant leadership (pimpinan yang
mlayani) akan mengungkit motivasi bawahannya. Pemikiran yang transformational
menjadikan tim kerjanya bergerak dan berubah lebuh cepat demi meraih kemajuan.
3.
Balancing
Betwen Reward and Punishment
Pemimpin dapat melakukan keseimbangan dalam mengelola perusahaan.
Yang berperestasi dan erkontribusi dan mendapatkan promosi jabatan, kenaikan
gaji, pujian dll. Sementara yang tidak mampu menerima sanksi peringatan agar
mau bangkit dan berubah atau pemecatan. Dengan sikap ini pemimpin menciptakan
keseimbangan perlakuan secara fairness atau berkeadilan yang mendorong semua orang
memberikan kinerja terbaik.
4.
Good
Listener
Pemimpin yang efektif akan meramu semua informasi yang didengar
dari semua pihak tanpa kecuali. Kemduian menganalisis sesuai dengan kenyataan
di lapangan dan mengambil tindak.
5.
Anger
Management
Ketika perusahaan mengalami hambatan dan masalah, pemimpin dapat
melakuakn dorongan lebih keras seperti ekpresi marah, mengelola kemarahan atau
anger management memerlukan kontrol emosi yang cerdas. Artinya ekspresi
marah dituangkan sebagai bentuk shock
therapy dan lecutan agar semua orang sadar akan situasi yang buruk dan bergerak
melakukan pembenahan.
6.
Discipline
Oriented
Disiplin bisa dijadikan budaya perusahaan karena mengandung makna
positif dan dan membangun. Disiplin akan mengangkat moral karyawan dalam
pekerjaan dengan fokus kepada sasaran yang hendak dicapai.
7.
Cybernetics
Control
Metode kontrol ini seperti jaringan atau sibermatika yang
berkesinambungan dan salng terhubung antara informasi yang satu dengan lainnya.
Dengan melihat langsung ke lapangan akan mempertajam dan melengkapi intuisinya
sebagai pendengar yang baik.
8.
Meritocracy
Pemimpin yang efektif akan menciptakan karyawan sebagai aset
bernilai tinggi dan ujung tombak perusahaan. Maka penempatan karyawan andal
dapat dilakukan melalui siste, meritrokrasi yaitu berdasarkan kemampuan,
prestasi dan talenta.[5]
[1] Sudarwan Danim, Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan Jenius (IQ + EQ), Etika, Perilaku Motivasional, dan Mitos,
(Bandung: CV. Alfabeta, 2010), cet. I, hlm. 6.
[2] Ibid. hlm
17-18.
[3] M. Karjadi, Kepemimpinan
(Leadership), (Bandung: PT. Karya Nusantara, 1989), hlm. 22-23.
[4] Sudarwan
Danim, Kepemimpinan Pendidikan Kepemimpinan Jenius (IQ + EQ), Etika,
Perilaku Motivasional, dan Mitos, (Bandung: CV. Alfabeta, 2010), cet. I,
hlm. 21-23.
[5] Billy Ternadhi, “8 Sikap Kepemimpinan yang Efektif”,
diakses dari www.andriewongso.com/articles/details/12210/8-SIkap-Kepemimpinan-yang-Efektif diakses pada
tanggal 13 Februari 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar