MAKALAH
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas
Mata
Kuliah Sejarah Peradaban Islam
Semester
2

Disusun
Oleh :
Nurhidayah
1132010051
JURUSAN MANAJEMEN
PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG
DJATI
BANDUNG
2014
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Shalawat serta salam semoga
tercurah limpahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW. Sehingga
kami dapat menyelesaikan karya tulis ini tanpa halangan suatu
apapun.
Adapun tujuan pembuatan makalah karya tulis ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas makalah Sejarah Peradaban Islam tentang “Peradaban Islam di Negara Libya”. Laporan
ini berisikan tentang sejarah
Islam dan seluk beluk yang ada di Libya, dari mulai Peta negara Libya, kondisi geografis, demografis, kehidupan,
sosial, budaya, pendidikan dan perekonomian serta perkembangan Islam dari mulai
masuk sampai perkembangannya.
Diharapkan karya tulis ini dapat memberi manfaat khususnya untuk kami yang membuatnya
dan umumnya bagi
yang membacanya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan karya tulis
ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan karya tulis
ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Aamiin.
Bandung, Maret 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. LatarBelakang............................................................................. 1
B. RumusanMasalah........................................................................ 1
C. Tujuan.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 2
A. Peta Negara Libya....................................................................... 2
B. Kondisi geografis di Libya.......................................................... 2
C. Sejarah dan Pemerintahan di Libya............................................. 3
D. Penduduk dan Sosial Budaya di Libya....................................... 6
E. Pendidikan di Libya.................................................................... 7
F. Aktivitas Ekonomi di Libya........................................................ 8
G. Proses Masuknya Islam di Libya................................................. 9
BAB III PENUTUP............................................................................... 10
A. Kesimpulan.................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Libya merupakan salah satu negeri Islam di Afrika Utara.
Ibu kotanya adalah Tripoli. Libya terletak di pesisir Laut Putih sebelah utara
Afrika. Negeri ini memiliki luas sekitar 1.761.200 km2. Mayoritas
penduduknya muslim (98 %). Sebelumnya ditemukan minyak bumi. Tetapi kini
menjadi salah satu Negara terkaya karena minyak bumi dan gas alamnya.
Libya merupakan kerajaan merdeka di Afrika Utara.
Lebih formalnya sebuah federasi dan provinsi-provinsi Tripolitania, Grenaica,
dan Fozzan. Libya adalah sebuah Negara kesatuan yang berdiri pada tahun 1963.
Dalam penulisan ini penulis akan membahas tentang
kondisi geografis, demografis, pendidikan, sosial, politik dan ekonomi. Selain
itu akan dibahas pula proses masuknya Islam ke Libya, perkembangan peradaban
Islam di Libya dan organisasi-organisasi Islam yang ada di Libya.
B. Rumusan Masalah
1.
Peta Negara Libya?
2.
Bagaimana kondisi geografis
di Libya?
3.
Bagaimana sejarah dan
pemerintahannya?
4.
Bagaimana dengan penduduk
dan kehidupan sosial Budayanya?
5.
Bagaimana dengan pendidikan
yang ada di Libya?
6.
Bagaimana aktivitas ekonomi
di Libya?
7.
Bagaimana proses masuknya
Islam ke Libya?
C. Tujuan
Tujuan
pembuatan karya tulis Ilmiah ini adalah untuk
memenuhi tugas Sejarah Peradaban Islam, serta agar
kita lebih mengetahui sejarah tentang Libya, perkembangan yang ada
di Libya dan keadaan Negara Libya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peta Negara Libya

B. Kondisi geografis Libya
Libya terletak di tepi Laut
Tengah, Afrika Utara ini berpusat ibukota di Tripoli. Libya merupakan Negara
nomor empat terluas di benua Afrika dengan luas wilayah sekitar 680.000 mil
(1.761.200 km) dengan populasi sekitar 4.206.000 jiwa (berdasar sensus 1990)
atau dengan kepadatan penduduk 2,4/km2. Bahasa Nasionalnya adalah bahasa
Arab, Islam sebagai agama resmi (97%), 3% lainnya agama-agama lain terutama
Kristen dan Yahudi. Mata Uangnya adalah Dinar Libya (DL).[1]
Wilayah Libya hampir
seluruhnya gurun yang tidak dapat didiami, dan tidak ada sungai atau danau, di
mana ada gurun Jebel Nefesa dan Neselara begitu luasnya. Wilayah yang bisa
didiami daerah dataran tinggi yaitu wilayah utama yakni Tripoli, bukit Jebel
Akdar dan wilayah timur Benghaji.
Di wilayah utara barat
wilayah pesisir dari tanah Jebel Nepusa, membentuk setengah wilayah timur dari
wilayah tanah subur pertanian. Sekitar Misurata adalah wilayah Rawa Bayau, dan
wilayah timur Jebel (pegunungan tinggi) cocok untuk mengelola anggur dan buah
zaitun. Di sekitar pesisir utara barat dan timur Jebel terdapat hutan Maklis
Mediterania. Rumput Isparto tumbuh liar di padang rumput, sebagai pemandangan
serta tempat peternakan.[2]
Faktor utama yang membentuk
alam Libya adalah minimnya curah hujan sehingga menyertaii dengan besar turun
naiknya jumlah pertanian dari tahun ke tahun. Di bagian wilayah yang memiliki
curah hujan tinggi memiliki perbedaan tajam dengan daerah gurun padang pasir.
Daerah itu terletak di wilayah timur yang dibatasi sampai wilayah utara dan
barat, dengan hampir 560 km dari padang pasir. Wilayah selatan Oase sebenarnya
tidak menerima hujan, dan Oase bergantung pada air bawah tanah atau sumber mata
air.
Temperatur udara mecapai
suhu 130 C pada bulan Juni dan sedikit dibawah 300 C. Di
daratan angin berhembus didominasi dari arah utara menuju Libya hingga sering
mendatangkan badai gurun yang membuat banyak menderita, dari mulai Sinco yang
sangat panas hingga di Libya disebut daerah Gelbi. Libya sering juga disebut erg
(laut pasir besar), karena ia memiliki padang pasir terbesar di dunia.
Wilayahnya 1.942.500 km.[3]
C. Sejarah dan Pemerintahan di Libya
Tripolitania adalah sebuah
provinsi yang ada di pesisir utara barat Libya, pernah dijajah oleh orang-orang
Poenecian sekitar tahun 700 SM. Cyrenica, yang berada di daerah timur provinsi,
pernah juga dikuasai oleh Yunani pada tahun 631 SM. Belisanus jenderal dan
kaisar dari Byzantium, kemudian Justinium, menyalakan obor peradaban di wilayah
tersebut satu abad kemudian, tetapi Libya akhirnya tidak bisa dilindungi untuk
jatuh pada orang-orang Arab muslim pada abad ke-7.
Selanjutnya Islam
mengembangkan Libya dari tangan Amawiyah yang berpusat di Damaskus. Kemudian
dinasti Aghlaby pada abad ke-9 di bawah naungan Abbasiyah di Baghdad, Libya
lebih berkembang lagi sebagai pusat kekuatan Islam untuk membendung
ancaman-ancaman dari Lauh Mediterania.
Pada tahun 1510 Tripoli
telah ditempati oleh orang-orang Spanyol dari kesatuan tentara Saint Johni.
Tetapi pada tahun 1551 M, laksamana Turki Dragur mengambil alih kembali. Hingga
tahun 1940-1n, Libya menjadi bagian dari kekaisaran Ottoman Turki. Cyirenica
wilayah yang lepas dari Ottoman Turki sehingga menjadi pusat pendudukan di
bawah rangkaian pertolongan bagi siapa saja yang hendak meninggalkan pembayaran
pajak terhadap Konstatinopel. Keluarga pengatur terakhir wilayah ini adalah
Karamanli, yang memerintah sejak 1711 sampai 1835. [4]
Pada saat penjajahan Eropa,
menempatkan Prancis dan Inggris di Algiero dan Malra berposisi dengan baik, hal
ini membuat keluarga Karamanli tidak bisa leluasa berkiprah di wilayah ini,
yang kemudian mengajukan dan menempatkan dirinya sebagai gubernur yang
dijanjikan dari Turki. Pada tahun 1843 Muhammad Ibnu Ali Al-Sanusi membawa
Cyirenica dan bagi timur Tripolitania, dengan pembentukan gerakan Islamnya,
sekaligus dia memilih dan penggantinya menjadi seorang pemimpin dari Cyirenica.
Serangan Italia atas Libya
pada tahun 1911 dan 2912 menyebabkan Turki menginggalkan haknya atas Libya dan
akhirnya wilayah Libya dikuasai dan hanya tersisa wilayah yang berada di
pesisir kota.[5]
Setelah kejadian tersebut
muncullah Gerakan Tarekat Sanusiyah Mu’ammar Khadaffi. Selama masa 1911-1912
perlawanan masyarakat muslim terhadap imperialism terus berjalan untuk
menghindari dan mempertahankan Islam dari agresi bangsa asing, dan melakukan
revitalisasi, serta purifikasi agama, Sayyid Muhammad bin Ali al-Sanusi seorang
ulama Al-Jazair yang pernah bermukim di Makkah.
Al-Sanusi menyiarkan tarekat
dengan cara meranhkul berbagai kekuatan sosial sehingga banyak memberi harapan
bagi kebangkitan masyarakat Islam yang sedang dalam tekananan penjajahan saat
itu. Akhirnya pengaruh yang sangat kuat membuat gerakannya tersebar sepanjang
Cyirenica, Fazzan dan sebagian daerah-daerah pedesaan Tripolitania. Menjelang
Akhir Abad ke-19 Sanusiyah yang mulanya berpusat di Jaghbub dan kemudian panda
ke daerah Oasis padang pasir di Kufrah pada 1895. Sebagian misinya, Sanusiyah
mengajarkan paham Sunni Ortodoks.
Gejolak perlawanan lokal
terhadap kolonialisme terus berlanjut sehingga menunjukkan sesuatu yang sangan
heroik dari seorang Syekh Tarekat Sanusia, Umar al-Mukhtar tahun 1927, untuk
terus menggempur kekuatan asing.
Kekalahan Italia pada Perang
Dunia II menyebabkan diusirmya dari Libya dan digantikan kekuatan militer
Inggris dan Prancis sejak tahun 1942 sampai tahun 1951. Pada bulan Desember
1951, Muhammad Idris Al-Mahdi Al-Sanusi, sebagi kepala dari pemimpin Tarekat
Sanusiyah dan keturunan pertama raja Libya. Memplokamirkan negaranya sebagai
Negara kerajaan yang merdeka. [6]
Pemerintahan Ali, pada tahun
1957 berhasil mengubah Libya dari sebuah Negara termiskin di dunia menjadi
salah satu Negara dengan perekonomian yang dinamis dan potensial. Pada
pemerintahannya membangun Kilang minyak pertama yang berpusat di Jelten pada
tahun 1961. Selanjutnya posisinya tergeser dan diganti oleh Mu’ammar Khadafi.
Sejak Khadafi menjadi
pemimpin tertinggi di Libya, ia menggunakan minyak sebagai kekuatan untuk
membantu kepentingan Arab terutama dama dalam menentang Israek dan membantu
gerakan-gerakan Islam di berbagai dunia. Pada saat pemerintahannya ia membangun
pusat-pusat minyak buki, jalur-jalur pipa minyak di Jelten dan di Dabra. Dengan
kekayaan yang melimpah, modal ekspor minyak bumi digunakan untuk membangun
pertanian serta pembangunan industri.
Dalam bidang hukum Libya
menetapkan ketentuan-ketentuan hukum pidana berdasarkan Al-Qur’an. Dalam
konstitusi Negara Libya pasal II tahun 1977 dinyatakan, bahwa Al-Qur’an menjadi
syariat masyarakat. Namun, dibalik itu Libya juga mengembangkan ide sosialisme
reigius dengan menganut sistem Sosialismen Arab.[7]
D. Penduduk dan Kehidupan Sosial Budaya di Libya
Sebagian besar orang Libya
adalah orang Arab, Barbar atau Arab Barbar, dengan beberapa orang Negro yang
biasanya sebagai budak asli dengan bahasa Arab sebagai alat komunikasinya. Di
wilayah timur, kebanyakan dihuni para pengembara Arab yang kemungkinan besar
merupaka orang Arab asli yang berada di pedalaman. Di wilayah selatan terdapat
pendatang dari Negro Tebu dan “negro
abid” (Arab, “pembantu”), di Tuarek Sahara untuk peternakan.
Bebeapa karakter dasar nenek moyang etnik Barbar, sama juga
seperti penduduk di wilayah timurnya, yakni suku-suku Arab Badui. Kemiskinan,
Pemogokan dan kemunduran merupakan sebagian
besar permasalahan Negara. [8]
Sebuah
mayoritas Libya adalah Muslim. Kebanyakan Libya milik sekolah Sunni Islam
dibawa selama penaklukan oleh Arab. Islam adalah pusat kehidupan Libya.
Kehidupan Libya berkisar pada praktik keagamaan biasa yang dianjurkan Islam
dengan sebagian besar warga menghadiri
salah di masjid-masjid berdoa di rumah Perempuan.[9]
Dalam kehidupan sosial Libya
adalah sebuah masyarakat Islam yang sangat konservatif. Karena lebih dari
crowding, Libya banyak hidup di rumah tunggal dengan keluarga besar. Bangunan
tinggi dapat dilihat hanya di kota-kota besar dimaksudkan untuk kantor dan
apartemen. Pedesaan orang tinggal di rumah batu atau batu bata lumpur sering
memiliki kamar tunggal untuk semua kegiatan mereka selain dari gudang untuk
hewan. Meskipun upaya sadar oleh pemerintah, ada represi perempuan, kecuali
mereka yang tinggal di kota-kota pesisir. Bahkan sampai hari ini, wanita
memiliki kesempatan pendidikan yang sangat sedikit dan tidak cukup umum untuk
melihat perempuan bekerja.[10]
E. Pendidikan di Libya
Karena adanya kemiskinan,
pemogokan dan kemunduran akhirnya melakukan upaya peningkatan di bidang
pendidikan lebih dipercepat. Pada tahun 1962 jumlah siswa yang bersekolah
sekitar 140.000 siswa, di sekolah-sekolah nasional. Banyak guru yang merupakan
warga asing terutama orang Mesir. Universitas Libya baru dibuka pada tahun 1956
dan biaya pendidikannya ditanggung penuh oleh Negara.[11]
Sekarang Penduduk Libya 1,7 juta
diantaranya adalah pelajar, lebih dari 270.000 di antaranya telah mencapai
pendidikan tinggi. Pendidikan di Libya gratis untuk semua warga negara, dan
wajib sampai tingkat menengah. Kemampuan baca-tulis Libya tertinggi di Afrika
Utara; lebih dari 82% penduduk Libya dapat membaca dan menulis.
Setelah kemerdekaan Libya tahun 1951, universitas
pertama, University of Libya, didirikan di kota Benghazi. Sejak tahun 1975
jumlah univeritas di Libya telah bertambah menjadi sembilan dan pada tahun
1980, jumlah lembaga pendidikan teknis dan kejuruan adalah 84 (12 universitas
umum).
Pada tahun ajaran 1975/76 jumlah mahasiswa diperkirakan
sebanyak 13.418 orang. Pada 2004, jumlah ini meningkat menjadi lebih dari
200.000, dengan 70.000 tambahan terdaftar dalam pendidikan teknis tinggi sektor
kejuruan. Peningkatan yang cepat dalam jumlah siswa di sektor pendidikan tinggi
tercermin pada peningkatan jumlah lembaga pendidikan tinggi.[12]
Pendidikan di Libya, dana pendidikan tinggi dibiayai oleh
anggaran publik. Pada tahun 1998 anggaran nasional yang dialokasikan untuk
pendidikan mencapai 38,2%.
Universitas utama di Libya adalah:
1. Al-Fateh
University (Tripoli)
2. Garyounis
University (Benghazi)
F. Aktivitas Ekonomi di Libya
Bidang pertanian dan
peternakan merupakan penyerap tenaga kerja terbanyak masnyarakat Libya.
Pemerintah Libya membuat strategi jitu untuk kemajuan masyarakatnya, yakni
dengan mengembangkan metode agrikultur. Dengan memanfaatkan seproduktif mungkin
tanah-tanah Negara, terutama di daerah-daerah yang subur air.
Di pesisir barat daya,
mempunyai produksi buah zaitun, kacang almon, buah citrun, dan beberapa
produksi penjualan tanaman sayuran dengan bantuan sistem irigasi. Di barat
utara Jebel terdapat padang pasir, serta pusat produksi tanaman buah zaitun dan
gandum sebagai produk utamanya. Penanamannya tergantung sekali pada air bawah
tanah.
Pohon jeruk dan lainnya
merupakan komoditas ekspor yang cukup baik, akan tetapi tidak begitu
diekploitasi secara maksimal. Rumput esparto yang tumbuh secara liar menjadi
komoditas ekspor yang menjanjikan Libya. Menurut perkiraan, lebih dari 80%
orang-orang Libya mengonsumsi dari hasil pertanian mereka sendiri. Embe dan
domba menjadi penghasil wol dan beberapa diantaranya ada yang diekspo
dagingnya. Mereka mengekspornya ke Mesir dan Yunani. Onta merupakan kendaraan
utama dalam negri. Industri dibatasi hanya memproduksi pasar lokal, dan
termasuk minyak olahan dan ikan kalengan. Banyak pula pabrik makroni, pabrik
perabotan rumah tang aserta pakaian masih dilakukan secara manual. Pengecualian
minyak Libya sebenarnya tidak mempunyai banyak sumber daya mineral. [14]
G. Proses Masuknya Islam ke Libya
Sejak sebelum Masehi,
sejarah Libya telah dihubungkan dengan sejarah Afrika utara dan Arab Maroko.
Karena itu banyak peradaban kunp yang ditinggalkan. Setelah itu, muncul
peradaban Venecia, Byzantium dan Romawi. Ketika penaklukan Islam sampai Mesir pada tahaun 20 H/640 M,
Amr bin Al-Ash bergerak terus ke arah barat dan menaklukan Burqah, nama lain
dari Libya sebelumnya.. usaha ekspansi itu terus dilakukan Abdullah bin Abi
Sarah, sehingga pada tahun 28 H/648 M Libya berada dibawah kekuasaan Isam, dan
negeri itu dijadikan sebagai basis pasukan menuju negeri-negeri Barat. Di antara suku bangsa Libya yang
sangat berperan dalam pengembangan adalah Bani Hilal, salah satu suku bangsa
Arab yang hijrah ke sana.
Dalam sejarahnya, Libya
pernah menjadi bagian dari pemerintahan dinasti al-Muwahhidun. Kemudian
dinasi Hafsiyah sekitar tahun 604 H/1207 M dan terus berlanjut hingga dikuasai
spanyol pada tahun 937 H/1530 M. Setelah itu Libya diserahan kepada penguasa
Malta hingga akhirnya dibebaskan oleh Turki Usmani pada tahun 962-1329 H/
1554-1911 M.[15]
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Libya merupakan salah satu Negara Islam di
Afrika Utara. Sebelah timur berbatasan dengan Mesir, sebelah barat dengan
Tunisia dan Al-Geria, sebelah selatan dengan Niger, Chad dan Sudan, serta
bagian utara berbatasan dengan Laut Mediterania.
Libya memiliki daerah padang pasir terbesar
di dunia. Libya beribu kota Negara di Tripoli. Libya yang tadinya dijajah oleh
bangsa Italia, Prancis, Inggris dan Spanyol akhirnya merdeka pada bulan
Desember 1951. Dalam bidang hukum Libya menetapkan ketentuan-ketentuan hukum
pidana berdasarkan Al-Qur’an. Namun selain Al-Qur’an menjadi syariat
masyarakatnya Libya juga mengembangkan ide sosialisme religius dengan menganut
sistem sosialisme Arab.
Sebagian besar di Libya adalah orang Arab.
Aktivitas ekonominya sangat dinamis dan potensial. Apalagi dengan memaksimalkan
produktivitas dengan sumber daya yang tidak begitu banyak.
Di Libya ada gerakan Tarekat Sanusiyah yang
di dirikan oleh Sayyid Muhammad bin Ali al-Sanusi. Al-Sanusi menyiarkan
tarekatnya dengan merangkul berbagai kekuatan sosial. Sanusiyah mengajarkan
paham Sunni Ortodoks.
DAFTAR PUSTAKA
Murodi. Sejarah Kebudayaan Islam
Madrasah Aliyah kelass XII. Semarang: PT. Karya Toha Putra. 2009.
Thohir, Ajid. Studi Kawasan Dunia Islam.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2009.
http://parapenumpangsekalian.blogspot.com/2011/03/kebudayaan-libya.html / diakses pada hari Rabu, 12 Maret 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/Libya / diakses pada hari rabu, 12 Maret 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar